This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Tuesday, April 19, 2016

cara membuat nutrisi hidroponik dari bahan organik



CARA MEMBUAT NUTRISI HIDROPONIK DENGAN BAHAN- BAHAN ORGANIK

Maraknya beredar tanaman hidroponik membuat kita jadi berlomba lomba untuk menanam sayuran ataupun buah hidroponik. Menanam secara hidroponik selain sehat juga tidak memerlukan lahan yang luas. Jadi buat kita yang memiliki lahan yang sempit pun bisa menghasilkan  sayur atau buah hidroponik.
Keterbatasan ilmu terhadap tanaman hidroponik membuat kita rela mengeluarkan uang lebih untuk membeli nutrisi hidroponik. Untuk mengatasi itu berikut kami uraikan cara membuat nutrisi hidroponik

Bahan dan alat yang digunakan
·         1 karung kotoran ayam/kambing/ bebek
·         ½ karung dedak
·         30 kg jerami (bisa diganti dengan menggunakan daun kering)
·         100 gram gula merah
·         50 mL bioaktivator (EM1, EM4, GP-1)
·         Air bersih(sebaiknya air yang bersumber dari mata air, karena belum terkontaminasi seperti air sumur, air sungai)
·         Ember/ wadah plastik/ tabung deregen yang memiliki penutup dengan ukuran 100 L
·         Selang aerator transparan (dengan diameter 0,5 cm)
·         Botol plastik air mineral bekas ukuran 1 L

Cara pembuatannya  
·         Tutup wadah plastik diberi lubang seukuran selang aerator (0,5cm)
·         Iris/ potong halus bahan organik yaitu jerami lalu campurkan dengan kotoran ayam dan dedak
·         Masukkan campuran kedalam wadah plastik
·         Tambahkan air dengan perbandingan campuran bahan organik : air = 2 : 1
·         Aduk  campuran bahan organik tersebut hingga benar benar tercampur rata

·         Larutkan bioaktivator + gula merah kedalam 5 liter air lau aduk rata
·         Masukan larutan tersebut kedalam wadah plastik sehingga bercampur dengan bahan organik
·         Tutup rapat wadah palstik
·         Masukkan selang aerator melalui tutup wadah sehingga dipastikan tidak ada celah
·         Berilah plester pada tutup wadah maupun celah pada lubang aera tor

·         Ambil botol mineral bekas lalu isi dengan air sebanyak ¾ bagian botol

·         Masukkan selang aerator (sisi yang lainnya) kedalam botol mineral

Catt: selang berfungsi sebagai penstabil suhu dan penghantar gas buangan dari wadah ke botol mineral
·         Diamkan campuran semua bahan selama  seminggu
·         Larutan pupuk organik cair sudah siap  jika sudah menghasilkan aroma fermentasi seperti  bau tape dari wadah
·         Setelah tahap fermentasi selesai , sering larutan tersebut dengan menggunakan kain penyaring
·         Pisahkan ampasnya
(ampas dapat digunakan sebagai pupuk padat)
Dalam penggunaanya 1 Liter pupuk organik cair dapat dicairkan dengan menambahkan 99Liter sehingga campurannya = 100 Liter
100 liter inilah yang dimasukkan atau digunakan sebagai media tanam pada tanaman hidroponik

(sumber:bibitbunga)



TAHAPAN MENANAM TANAMAN HIDROPONIK





Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dalam menanam tanaman hidroponik, tentu ada tahapan yang kita lakukan. Ada tiga tahapan yang bisa dilakukan dalam menanam tanaman hidroponik yaitu:
1.     
 TAHAPAN PENYEMAIAN
Sebelum tanaman dimasukkan kedalam media tanam, maka bibit harus terlebih dahulu disemai. Berikut langkah- langkah dalam penyemaian
-          Siapkan media penyemaian biasanya digunakan Rockwool
-          Rendam Rockwool kedalam air bersih selama 10 menit
-          Angkat rockwool dan tiriskan lalu susun kedalam senuah wadah
-          Lubangi Rockwool dengan menggunakan tusuk gigi sebesar 3 kali ukuran benih lalu masukkan benih yang akan kita tanam kedalam lubang yang telah dibuat
-          Satu buah lubang dimasukkan satu buah benih
-          Setlah semua benih dimasukkan ke dalam lubang tutuplah wadah dengan menggunakan plastik hitam lalu simpan ditempat yang tidak terkena sinar matahari
-          Periksalah benih setelah 2 hari
-          Jika sudah berkecambah, bukalah tutup plastik lalu letakkan pada daerah yag terkena sinar matahari pagi.
-          Setelah satu miggu atau sudah terlihat empat helai daun , maka tanaman siap untuk dipindahkan
2.      PERSIAPAN NUTRISI
Jika nutrisi hidroponik yang digunakan adalah AB Mix maka:
Untuk Nutrisi A
-          Siapkan air bersih 500 mL
-          Lalu masukkan Nutrisi A kedalam air
-          Aduk hingga bahan tercampur merata semuanya
Untuk Nutrisi B
-          Siapkan air bersih 500 mL
-          Lalu masukkan Nutrisi B kedalam air
-          Aduk hingga bahan tercampur merata semuanya
Untuk dapat digunakan sebagai media tanaman  campurkan Nutrisi  5 mL Nutrisi A ditambah 5 mL Nutrisi B dengan 1 Liter air bersih, sehingga perbandingannya  menjadi 1L : 5mL + 5 mL

3.     PENYIAPAN TEKNIK PENANAMAN

Seperti yang sudah kita ketahui ada bebapa teknik penanaman hidroponik. Dari beberapa teknik tersebut maka sistem wick adalah teknik penanaman hidroponik yang paling sederhana sekali jadi kita bagi kita yang baru belajar menanam hidroponik dapat memilih teknik ini.Berikut langkah langkah yang harus dilakukan:
·         Siapkan wadah / bak isi dengan air  lalu masukkan nutrisi yang telah kita cairkan tadi
·         Siapkan netpot dan pasangkan kain planelnya
(kain planel berfungsi sebagai sumbu untuk mengalirkan nutrisi ke tanaman)
·           Ambillah sterofoam kemudian lubangi seukuran ujung netpotnya
·           Masukkan tanaman yang sudah memiliki 3-4 helai daun (yang sudah disemai tadi) kedalam netpot.
·           Masukkan netpot ke dalam sterofoam yang sudah dilubangi lalu letakkan diatas wadah/ bak yang sudah berisi nutrisi cair
·           Tambahkan nutrisi minimal 2 hari sekali

(sumber: hidroponikuntuksemua)




Sunday, April 17, 2016

Teknik Gampang Menanam Hidroponik



Apakah Hidroponik Itu
sekarang ini lagi trendnya menanam tanaman hidroponik.yuk cari tau apa itu hidroponik.

Kata Hidroponik  berasal dari bahasa Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponics yang artinya daya atau tenaga atau tenaga kerja. Jadi menanam dengan sistem hidroponik artinya menanam menggunakan media air atau tenaga kerja air.Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah. Jadi hidroponik berarti budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilless.

Menanam dengan teknik hidroponik berarti kita bercocok tanam dengan memperhatikan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman yang bersangkutan, atau istilah lainnya bercocok tanam tanpa tanah tetapi menggunakan air yang mengandung nutrisi yang dibutuhkan tanaman.Rupanya masyarakat sudah menyadari pentingnya kebutuhan pupuk bagi tanaman.Di mana pun tumbuhnya sebuah tanaman akan tetap dapat tumbuh dengan baik apabila nutrisi (unsur hara) yang dibutuhkan selalu tercukupi. Dalam konteks ini peranan tanah adalah untuk penyangga tanaman dan air yang ada merupakan pelarut nutrisi, untuk kemudian bisa diserap tanaman.  
Dari sinilah akhirnya muncul beberapa teknik bertanam dengan menggunakan air yang kita sebut hidroponik, di mana yang ditekankan adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi tanaman. 

Teknik Menanam hidroponik
Ada 6 cara untuk menanam dengan sistem Hydroponic, antara lain
1. Aeroponic system
2. Drip system
3. NFT
4. Ebb dan flow system
5. Water Culture system
6. Wick System

AEROPONIC   

 
Sistem AEROPONIC merupakan system hydroponic yang paling canggih dan mungkin juga memberikan hasil terbaik serta tercepat dalam pertumbuhan dalam berkebun Hydroponic. Hal ini dimungkinkan karena larutan nutrisi ini diberikan atau disemprotkan berbentuk kabut langsung ke akar, sehingga akar tanaman lebih mudah menyerap larutan nutrisi yang banyak mengandung oksigen.Sementara tanaman sangat membutuhkan nutrisi dan oksigen dalam pertumbuhannya.

Sistem Tetes (DRIP SYSTEM)
 
Sistem Tetes merupakan system hidroponik yang sering digunakan untuk saat ini. Sistem operasinya sederhana yaitu dengan menggunakan timer mengontrol pompa. Pada saat pompa dihidupkan, pompa meneteskan nutrisi ke masing-masing tanaman.Supaya berdiri tegak, Tanaman ditopang menggunakan media tanam lain seperti cocopit, sekam bakar, ziolit, pasir, dll selain tanah.



Sistem NFT (NUTRIENT FILM TECHNIQUE)


Sistem NFT ini adalah cara yang paling populer dalam istilah hidroponik. Sistem NFT ini secara terus menerus mengalirkan nutrisi yang terlarut dalam air tanpa menggunakan timer untuk pompanya. Nutrisi ini mengalir kedalam gully melewati akar-akar tumbuhan dan kemudian kembali lagi ke penampungan air, begitu seterusnya.




Sistem EBB & FLOW SYSTEM


Sistem Ebb & Flow bekerja dengan cara membanjiri sementara wadah pertumbuhan dengan nutrisi sampai air pada batas tertentu, kemudian mengembalikan nutrisi itu ke dalam penampungan, begitu seterusnya. Sistem ini memerlukan pompa yang dikoneksikan ke timer.

Sistem WATER CULTURE


Walter Culture merupakan system hidroponik yang sederhana. Wadah yang menyangga tumbuhan biasanya terbuat dari Styrofoam dan mengapung langsung dengan nutrisi. Pompa udara memompa udara ke dalam air stone yang membuat gelembung-gelembung sebagai suply oksigen ke akar-akar tanaman.





Sistem WICK SYSTEM


Wicks system ini salah satu system hidroponik yang paling sederhana sekali dan biasanya digunakan oleh kalangan pemula. Sistem ini termasuk pasif, karena tidak ada part-part yang bergerak. Nutrisi mengalir ke dalam media pertumbuhan dari dalam wadah menggunakan sejenis sumbu. 



Manfaat menanam dengan teknik hidroponik
Menaman dengan sistem Hidroponik terbukti memiliki beberapa kelebihan dibanding sistem konvesional berkebun dengan tanah. Pada sistem Hidroponik, tingkat pertumbuhan tanaman hidroponik adalah 30-50 persen lebih cepat dari tanaman menggunakan media tanah, tumbuh di bawah kondisi yang sama. Hasil tanaman juga lebih besar.
Para ilmuwan percaya bahwa ada beberapa alasan mengapa menanam dengan sistem hidroponik itu sangat menguntungkan. Selain itu, pasokan oksigen ekstra dalam media tumbuh hidroponik, sangat membantu untuk merangsang pertumbuhan akar-akar tanaman. Tanaman yang banyak mengandung oksigen dalam  akar juga mampu menyerap nutrisi lebih cepat. Nutrisi dalam sistem hidroponik yang dicampur dengan air dan dikirim secara langsung ke sistem akar. Tumbuhan tidak harus mencari di tanah untuk nutrisi yang dibutuhkan. Nutrisi tanaman akan selalu terpenuhi dari waktu ke waktu.
Tanaman hidroponik sendiri memerlukan sangat sedikit energi untuk menemukan dan memecah makanan. Tanaman kemudian menggunakan energi yang disimpan ini untuk tumbuh lebih cepat dan menghasilkan lebih banyak buah. Tanaman hidroponik juga memiliki lebih sedikit masalah dengan infestasi bug, fungi dan penyakit.
Secara umum, tanaman yang tumbuh dengan sistem hidroponik adalah tanaman sehat dan tumbuh besar. Berkebun secara hidroponik juga memberi manfaat bagi lingkungan. Berkebun hidroponik menggunakan air membutuhkan lahan lebih sedikit dari pada menggunakan media tanah. Penggunaan pestisida lebih sedikit digunakan pada tanaman hidroponik. 
Nah.. Sekarang kita sudah sudah tahu apakah sistem hidroponik itu dan bagaimana cara kerjanya. Sekalian praktek..praktek dan praktek, segera lakukan dan hasilnya akan sangat memuaskan. Selamat mencoba.

(sumber:www.azzamrumahherbal.com)